Wednesday, June 5, 2013

Sajak: Ini Nasi Yang Ku Suap

Sajak Ini Nasi Yang Ku Suap (klik untuk tonton video saya)


Ini nasi yang kusuap
pernah sekali menjadi padi harap
melentok dipuput angin pokoknya kerap
tenang berisi tunduk menatap

Ini butir nasi yang kukunyah
sedang kutelan melalui tekak basah
jadi dari darah mengalir
dalam badan gerak berakhir

Angin kencang mentari khatulistiwa
membakar raga petani di sawah
panas hujan dan tenaga masuk kira
dan nasi yang kusuap campuran dari manusia

Ini budi yang kusambut
pemberian lumrah beranting dan bertaut
ini nasi hasil dari kerja
kembali pada siapa yang patut menerima

Jadi yang kumakan bukan berasal dari nasi
tapi peluh, darah, dalam isi mengalir pasti
jadi kutelan bukan berasal dari padi
tapi dari urat dari nadi seluruh pak tani

dihasilkan Masuri S.N

Sajak: Srikandi


Sajak Srikandi (klik untuk tonton video saya)

Srikandi
Mengejar impian penghibur jiwa
Gerak gempur tidak mengalah
Sudi korbankan jiwa dan raga
Sepenuh hati menyahut cabaran
Cekal mengejar misi
Tidak gentar pada ribut petir

Bukanlah seorang srikandi
Yang gagah menjunjung senjata
Namun hati rela berjuang
Walau dengan cara sendiri

Menyingkirkan nafsi, menyingkirkan  peteras
Pabila pawaka, pawana kencang melanda
Ketakutan, kerisauan hadir di tubuh
Pelukan si srikandi mengubati ku

Mengetepikan perkara yang nahi
Mengetepikan dunia bermukah
Mengetepikan dunia kebebasan
Pesanan srikandi tidak terlepas dari ingatan

Semai kasih srikandi dalam diri
Pengorbanan srikandi disanjung tinggi
Kelembutan srikandi menyentuh hati
Srikandi disayangi kerna menyayangi

Bakti amal srikandi tidak terperi  
Beramal soleh berperibadi
Mentaati Allah dan menjaga kami

Kasih sayang srikandi kasih yang suci
Pengorbanan srikandi disanjung tinggi
Jasa srikandi  tetap di sanubari

Ibu, kau srikandi ku. 

(ditulis sendiri)

Sajak Cinta Sutera Kasih

Sajak Cinta Sutera Kasih (Klik untuk tonton video saya)

Kian lama terpenjara
Mencari makna cinta
Dalam ungkap kata bersulam dusta

Bila gerbang rahmat terbuka
Menjelma cinta suci
Sehalus dan selembut sutera kasih

Terbentanglah tersingkap kebenaran
Terlerailah terbenam kepalsuan
Mengalami derita jiwa dan perasaan
Kerana hilang dari jalan keredhaan

Di ribaan-Mu ada kebahagiaan
pada-Mu ada kedamaian
Tiada lagi rasa sangsi di hati
Cinta Mu tulus suci murni
Kasih-Mu nan abadi
Bertautlah bertambahlah cinta
Mengharum dalam jiwa 


Sutera kasih membelai
Membalut kelukaan ku
Sutera kasih melambai
Mengisi kekosongan harapan ku

Rela pasrahkan kehidupan
Mengharungi cabaran
Rintangan di hadapan

Doa dan titis air mata
Mendamba sutera kasih
Agar terus bersemi selamanya

Selagi jantungku berdegup hingga saat terhenti
Dialah dihati

Cinta yang abadi
Cinta yang suci

Tiada pilihan kedua
Hanya dia

(digabungkan lirik-lirik lagu dan sajak sendiri)


Sajak: Hijau

Salam ceria semua. :)

Sudah lama saya tidak mengemaskini blog ini.

Alhamdulilah, saya menyertai pertandingan mendeklamasi sajak dan berjaya mendapat tempat pertama. Kini, saya akan "post" empat sajak yang telah saya deklamasikan tempoh hari. Selamat menyajak! :)

Sajak Hijau (Klik untuk tonton video saya)

Di waktu senja nan lalu
gemersik cengkerik berlagu riang
sahutan melodi unggas
mengiringi kemerduan siulan si rama-rama
bagai kesyahduan syair si pujangga cinta

Namun
kini semuanya diam membisu
bagaikan sang siput pemalu
akibat hilangnya warna-warna kehijauan

Kehijauan flora yang dulunya
menjadi tempat bermain penghuni hutan
bumi yang dulu dipenuhi kehijauan
kini tinggal ketandusan
tanpa sedikit pun kehijauan

Kerakusan dan ketamakan
menjadi raja dihati
meracuni hati suci dengan
menzalimi keindahan alam
tanpa kehijauan flora apakah erti bumi?


[dipetik oleh seorang penulis blog. Maaf lupa untuk menyalin urlnya :( ]